Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Pengurus UKM KORDISKA ikuti temu ORMAWA se-Indonesia

Gambar
Pengurus UKM KORDISKA ikuti temu ORMAWA se-Indonesia  Semarang—Salah satu pengurus UKM KORDISKA menjadi delegasi pada acara temu ORMAWA PTKI se-Indonesia yang dilaksanakan pada 21-23 November 2019 di Hotel Novotel Semarang yang membahas pengarusutamaan deradikalisasi dan moderasi beragama di ranah kampus. Angka 39% hasil survey Alvara Riset Institut yang mengatakan bahwa mahasiswa terpapar radikalisme dan intoleransi cukup memprihatinkan. Walau itu tidak menyasar pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), tetapi hasil riset ini memprihatinkan generasi intelektual muda Indonesia. Ruchman Basori Kasubdit Sarana Prasarana dan kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag mengatakan dalam hal penguasaan konten dan narasi moderasi beragama untuk kalanga mahasiswa PTKI cukup baik, kekurangannya adalah bekal untuk membuat kampanye moderasi beragama di media termasuk media sosial. “Mahasiswa perlu dibekali dengan wawasan

KUNJUNGAN MEDIA UKM KORDISKA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ke Penerbitan Koran Cetak Kedaulatan Rakyat

Gambar
KUNJUNGAN MEDIA UKM KORDISKA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ke Penerbitan Koran Cetak Kedaulatan Rakyat.  Yogyakrta- Jum’at (22/11) telah dilaksanakan Kunjungan Media dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ke Penerbitan Koran Kedaulatan Rakyat. Kunjungan ini diagendakan oleh UKM Kordiska (Korp Dakwah Islamiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Kunjungan media yang dilaksanakan oleh UKM Kordiska tidak terlepas dari program kerja Bidang Divisi Penerbitan. Dengan diadakannya kunjungan tersebut, menandai bahwa salah satu program kerja dari Divisi Penerbitan UKM Kordiska UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah berhasil dilaksanakan. Proses diadakannya kunjungan media ini bukanlah proses yang instan, melainkan melalui beberapa tahap yang telah di konsep oleh teman-teman Devisi Penerbitan terlebih dahulu. Mulai dari penentuan tempat untuk kunjungan, mengurus surat perizinan, hingga menentukan hari serta jumlah peserta yang akan diikutkan dalam kunjungan ini. Tempat untuk kunjungan ini l

Pra Pemilwa UIN Sunan Kalijaga - Kemesraan Politik dalam Genggaman Mario

Gambar
Kampanye Monolog FISHUM UIN SUKA Lembar demi lembran buku yang saya baca mulai dari yang paling gampang sampai pada buku yang sangat sulit dipahami oleh sebagian orang. Kini pandanganku bukan dipengaruhi oleh buku yang saya baca, tapi situasi kampusku yang mulai sunyi dan sepi padahal anehnya di dalamnya diisi oleh orang-orang yang cendekiawan, intelektual, cerdas dan bermartabat. Situasi yang seperti ini bagiku adalah hal Ke-Goblok-kan yang dipelihara, karena tidak ada satu pun yang bisa menciptakan suasana menjadi harmonis dan bersatu dalam membentuk mahasiswa yang kritis untuk Indonesia di masa depan. Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor, lumpur-lumpur yang sangat kotor, namun suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi maka terjunlah. Menengok pemilwa tahun lalu, membuat beberapa mahasiswa berkesimpulan bahwa DEMA-U, F, SEMA-U, F, sampai ke jajaran kampus yang paling bawah tidak lagi efektif dan KPU dipandang tidak becus menyelenggarakan pemilwa yan

Katanya Cinta adalah Pengorbanan.

Katanya Cinta adalah pengorbanan. Mengorbankan diri dan kebahagiaan demi Dia sang pemilik cinta. Tetapi itu hanyalah sebuah kalimat yang sekedar dialun-alunkan oleh sang pujangga cinta tanpa benar-benar berkorban. Adakah cinta yang mampu menandingi cinta Ibrahim dengan Tuhannya? Adakah pengorbanan yang mampu menyamai pengorbanan Ismail untuk Tuhannya? Sepertinya tidak ada. Ibrahim dan Ismail mengajarkan kita tentang pengorbanan cinta meski kebahagiaan yang harus dilepas. Berharap Cinta selalu Hadir dalam setiap langkah, meski dalam pahit, meski dalam sakit, meski dalam ketirnya kehidupan, hingga suatu saat kami mati dalam Cinta-Nya menghadap Sang Maha Pencinta Alloh SWT. HSA 06 Agustus 2019 ~Hesti Ainun

Ideologi Islam Transnsional

Ideologi Islam Transnsional  oleh :  Muhammad Ridho Agung Ideologi transnasional Salafi Wahabi ini yang kebetulan berpusat dari Saudi Arabia merupakan ideologi Islam yang lahir karena alasan politis memberontak keluar dari Daulah besar Turki Usmani. Kini  ideologi ini  baru muncul belakangan di indonesia dengan mempromosikan keinginan membersihkan umat Islam dari tradisi Islam yang dianggap Bid’ah, Tahayyul Thaghut. Kita Indonesia sudah berislam dari jalur dari Arab bagian lain, Persia dan Gujarat dengan bawaan ideologi akidah Islam yang memiliki kesamaan dan yang tidak bertentangangan dengan local wisdom sudah duluan membentuk kesatuan masyarakat dalam melawan penjajah.   Semenjak peristiwa Aramco Saudi Arabia lebih berhubungan  dengan Amerika. Sehingga munculah perlawanan  yang menghasilkan kesepakatan di beberapa wilayah negara timur tengah yang akan berdampingan hidup bersama. seperti di palestina dan mesir dapat berdampingan dengan agama lain. Namun akan tetapi

"Kesunyian Intelektual di Kampus"

"Kesunyian Intelektual di Kampus"  Oleh : Mario (M3)   Aral terbentang dari ufuk timur sampai ufuk barat, dari selatan ke utara. Sketsa di atas merupakan gambaran betapa indahnya tugas seorang intelektual, Senjata mereka adalah buah pikiran yang idealnya dituangkan dalam bentuk tulisan agar abadi dalam kesunyian. Di negeri ini amat sunyi karya-karya tulis seorang intelektual yang indikatornya ditunjukkan oleh rendahnya buku-buku yabg diterbitkan. Di dalam kesunyian kampus banyak terjadi kemandegan intelektual kritis, dan para mahasiswa banyak mengalami kesulitan untuk menuangkan karya ilmiah, jangankan dalam bentuk skripsi atau tugas akhir, untuk sekedar membuat peper saja banyak di antara mereka yang harus menjiplak dan mengobrak-abrik bursa buku bekas di pasar-pasar Google. Demikian pula para dosen besar yang mestinya jadi panutan juga tengah dilanda kesunyian intelektual kritis. Ia sibuk menjabat di kantor pemerintahan atau kampus, mengasong ilmu diberbagai pergurua